peta negara ethiopia

Senin, 21 Mei 2012

contoh negara berkembang



NEGARA ETHIOPIA






PROFIL NEGARA ETHIOPIA

KETERANGAN DASAR
A.       UMUM
Nama Negara
:
Republik Demokratik Federal Ethiopia (Federal Democratic Republic of Ethiopia)
Ethiopia merupakan negara merdeka yang tertua di Afrika. Sebelum abad ke-20 dikenal sebagai Kerajaan Abysinnia yang mewarisi salah satu peradaban besar dari Kerajaan Kuno Aksum.
Ibukota
:
Addis Ababa (dibangun tahun 1887) terletak dicentral plateau dengan ketinggian sekitar 2500 dpl.
Kota Pusat Bisnis
:
Addis Ababa
Hari Nasional
:
28 Mei (diperingati sejak tahun 1991, pada saat meraih kemenangan dalam menggulingkan rejim militer yang otoriter Mengistu Haile Mariam (Derg).
Disebut sebagai "the Victory of the Ethiopian People over the Dictatorship"
Sistem Pemerintahan
:
Republik Federal berdasarkan Konstitusi 1994; kekuasaan eksekutif tertinggi berada di tangan Perdana Menteri yang dipilih oleh Parlemen, dengan dibantu oleh Council of States dan Council of Ministers. Anggota Kabinet dipilih oleh PM dan disetujui oleh Parlemen
Sistem Parlemen
:
Bikameral; yaitu House of People's Representatives danHouse of Federation. HPR memegang kekuasaan legislatif tertinggi yang anggotanya dipilih melalui Pemilu. HF merupakan wakil dari negara bagian
Sistem Hukum
:
Terbagi atas Federal dan Regional Courts, yang dibedakan atas wilayah yurisdiksinya. Federal Supreme Court memiliki yurisdiksi tertinggi terhadap kasus-kasus federal, sementara Regional Supreme Courts memiliki yurisdiksi terhadap kasus-kasus regional, namun yurisdiksi tertinggi terletak pada Federal High Courts.  
Hakim federal dipilih oleh Perdana Menteri dan disetujui olehHouse of People's Representatives.
Sistem Kepartaian
:
Multi-partai; EPRDF (Ethiopian People's Revolutionary Democratic Front) merupakan parpol terbesar dan berkuasa saat ini. Partai lain CUD (Coalition for Unity and Democracy), UEDF (United Ethiopian Democratic Forces), OFDM .
Pada Pemilu 2005 terdapat 66 parpol yang terdaftar sebagai peserta Pemilu, dengan hasil EPRDF menguasai 59% (327 dari total 527) kursi parlemen. Sementara partai oposisi menguasai 32% (176 kursi), yang antara lain terdiri dari CUD  dan UEDF.
Kepala Negara
:
Presiden Girma Wolde-Giorgis
Kepala Pemerintahan
:
Perdana Menteri Meles Zenawi
Ketua Parlemen
:
Ambassador Teshome Toga (Speaker of the House of People's Representatives)
Degefie Bula (Speaker of the House of Federation)
Menteri Luar Negeri
:
Seyoum Mesfin



Luas Wilayah
:
1,14 juta km2/472 mil2




Letak dan Batas
Wilayah




:




Terletak di kawasan Tanduk Afrika (Afrika Timur), 80 LU, 380 BT. Negara land-lockedyang berbatasan dengan:
·        Utara    : Eritrea
·       Timur   : Djibouti dan Somalia
·        Selatan : Kenya
·       Barat    : Sudan
Topografi tanah terdiri atas dataran tinggi (plateau – ketinggian 1800 – 3000 m dpl), pegunungan dan dataran rendah (dry-lowlands). Sekitar 2/3 lahan dapat ditanami, tapi baru sekitar 3% yang telah digarap untuk pertanian.
Iklim
:
Sub-tropis; dengan temperatur berkisar 4 – 250 C (dataran tinggi) dan 20 – 350 C (dataran rendah). Curah hujan rata-rata sekitar 850 mm/tahun. Musim hujan Juni – September.
Propinsi/Negara Bagian
:
Ethiopia merupakan negara Federasi yang terdiri dari 9 semi-otonomi wilayah/negara bagian, yakni Tigray, Afar, Amharay, Oromia, Somali, Benshangul/ Gumuz, Southern Nation, Gambela dan Harari serta 2 wilayah kota administratif, yakni Addis Ababa dan Dire Dawa.
Sumber Daya Alam
:
Agrikultur, potash, besi, garam, emas, tembaga, platinum, gas alam

Ethiopia terletak di belahan Afrika Bagian Timur (Tanduk Afrika), dahulu terkenal dengan nama Habsyi atau Abyssinia, mempunyai keunikan luar biasa, karena ditengarai bahwa negara ini didirikan oleh keturunan Nabi Sulaiman dan Ratu Saba pada tahun 500 sebelum Masehi. Ratu SABA (Queen Sheba) dilahirkan di Aksum, Ethiopia, bukan di Yaman sebagaimana dikenal selama ini. Cerita tentang Ratu Saba juga diabadikan dalam kitab suci al-Qur’an sebagaimana dikandung dalam surat As-Saba’ (surat 34 : 54 ayat).
Keunikan kedua, Ethiopia merupakan negara merdeka paling tua di Afrika, bahkan mungkin di dunia. Dalam legenda disebutkan bahwa pendiri pertama kerajaan Ethiopia (founder of Ethiopian Solomonic Dynasty) adalah MENELIK I (Ibn al-Malik), putra Nabi Sulaiman (Solomon) dan Ratu Saba (Queen Sheba) pada abad ke-4 sebelum Masehi. Keunikan ketiga, ketika Nabi Muhammad s.a.w. melakukan hijrah pertamanya (abad ke-7 Masehi) justru dilakukan ke Ethiopia. Keunikan keempat, Bilal bin Rabah r.a. , sahabat terkasih Nabi s.a.w. yang terkenal sebagai ‘muadzdzin pertama’ juga berasal dari Etiopia. Pada awalnya Kerajaan Aksum atau Ethiopia mengadopsi Hukum Musa (Taurat), namun sejak Raja Ezana (King Ezana) berkuasa pada abad ke-4 Masehi, Taurat digantikan Injil (Kristen).
Geografi dan Penduduk Ethiopia berbatasan dengan Somalia, Kenya, Sudan, Eritrea dan Djibouti, dengan luas wilayah 1.127.127 km2. Beriklim tropik basah. Hasil tambang utama adalah emas, platina, tembaga, gas alam, dan potassium. Jumlah penduduknya sekitar 66.557.553 orang, dengan angka pertumbuhan rata-rata per-tahun 1,96%, angka kelahiran 39,81 per-1000, sedangkan angka kematian 20,17 per-1000. Penduduk Etiopia terdiri dari bermacam-macam suku antara lain Oromo (40%, Amhara dan Tigre 32%, Sidamo 9%, Shankella 6%, Somali 6%, Afar 4%, Gurage 2%, lain-lain 1%. Jumlah penganut Islam 45-50%, Kristen (Ethipian Orthodox) 35-40%, Animisme dan lain-lain 20%. Bahasa nasionalnya adalah Amharic, ditambah dengan bahasa lokal: Tigrinya, Oromigna, Guaragigna, Somali, Arab. Bahasa Inggris dipergunakan pada sekolah dan universitas.
Ekonomi
Perekonomian Etiopia didukung oleh sektor pertanian, yang menyumbang separuh GDP, 85% export serta menyerap 80% tenaga kerja. Angka pertumbuhan rata-rata 3%, dengan inflasi rata-rata 4%. Pendapatan per-kapita US $ 700,-. Angkatan kerja diserap oleh sektor pertanian sebesar 80%, pemerintahan dan jasa 12%, industri dan konstruksi 8% Hasil tambang utama adalah emas, platina, tembaga, gas alam, potassium dan hydreopower. Sedangkan hasil industrinya berkisar pada food processing, minuman, tekstil, bahan kima, metals processing dan semen. Sedangkan hasil pertanian unggulan adalah sereal, kopi, sayuran, domba, kambing, dan kacang-kacangan.
Angka eksportnya sebesar US $ 433 juta, dan import sebesar US $ 1,63 milyar. Komoditi eksportnya adalah kopi, emas, binatang hidup, produk kulit, sedangkan patner ekspor Inggris, Djibouti, Jerman, Itali, Jepang, Saudi Arabia dan Amerika Serikat. Komiditi yang diimport adalah makanan, binatang hidup, minyak dan produknya, bahan kimia, mesin, motor, dan tekstil. Patner import Saudi Arabia, Cina, Italia, India, dan Jerman. Indonesia belum termasuk di dalamnya. Mata uang Etiopia adalah ‘birr (ETB’. US $ 1,- equivalent 8.46 birr (ETB).
Sejarah Pemerintahan
Republik Demokrasi Federal Ethiopia (Federal Democratic Republic of Ethiopia) dalam bahasa lokal disebut Ityop’iya Federalawi Demokrasiyawi Ripeblik, dahulu bernama Abyssinia atau Italian East Africa. Ibukota Etiopia adalah ADDIS ABABA, terbagi dalam 9 negara bagian yang didasarkan pada etnis dan 2 self-governing administrations*, yaitu Adis Adeba* (Adis Ababa), Afar, Amara (Amhara), Binshangul Gumuz, Dire Dawa*, Gambela Hizboch (Gambela Peoples) Hareri Hizb (Harari People), Oromiya (Oromia), Sumale (Somali), Tigray, Ye Debub Biheroch Bihereseboch na Hizboch (Sauthern Nation, Nationalities and Peoples). Sebagaimana telah diuraikan, Ethiopia adalah negara merdeka tertua di dunia. Pendirinya adalah Menelik I (Ibn al-Malik), putra Nabi Sulaiman dan Ratu Saba, pada abad ke-5 sebelum Masehi. Namun ketika Mengistu Haile Mariam berkuasa di Etiopia (1991), hari kemerdekaan Ethiopia ditetapkan pada tanggal 28 Mei. Pemerintahan Ethiopia dimulai dari Aksum, terletak di propinsi Tigray, ketika Menelik I (Ibn al-Malik) pulang dari Yerussalem mengunjungi ayahnya, Nabi Sulaiman, untuk belajar tentang hukum Musa selama 3 (tiga) tahun).
Nabi Sulaiman dalam al-Qur’an disebut sebagai Nabi yang sangat kaya, bijaksana dan dapat berbicara dengan semua binatang dan jin. Beliau berhasil menaklukkan Ratu Saba’, yang ketika itu juga sudah mendengar tentang kehebatan Nabi Sulaiman. Istana Ratu Saba’ dapat dipindahkan ke Yerusalem hanya dalam sekejap. Hal ini sebagaimana diceritakan dalam Surat An-Naml (27) ayat 39 dan 40. Jin Ifrit menawarkan bahwa sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari singgsananya, istana Ratu Saba’ dapat dipindahkan, namun tawaran itu dipatahkan oleh orang yang ‘berilmu dari Ahli Kitab’, yang menawarkan jasanya, bahwa hanya dalam sekejap mata, istana Ratu Saba’ dapat dipindahkan ke Yerusalem. Sekembalinya dari Yerusalem, Menelik I mendirikan ‘Solomonic Dynasty’ dan kerajaan Akum sekaligus mengadopsi Hukum Musa (Law of Moses/Taurat). Solomonic Dynasty selanjutnya dikenal dengan ‘Ethiopian Solomonic Dynasty. Namun pada masa dinasti Raja Ezana, pada abad ke-4 Masehi, Hukum Musa diganti dengan ‘Bible’ (Kristen). Kristen Ethiopia adalah Kristen Ortodox, yang dikenal dengan Ethiopian Orthodoz Tewahedo. Sebelum Eropa menerima Kristen sebagai agama di sana, Ethiopia telah terlebih dahulu menerima Kristen sebagai agama negara.
Perlu diketahui, bahwa Kerajaan Aksum pernah menguasai Sudan selama beberapa tahun. Ethiopia adalah satu-satunya negara Afrika yang tak pernah dijajah oleh bangsa Eropa, namun pernah diduduki oleh fasis Italia pada tahun 1936–1941. Pada tahun 1941, bersama tentara Kerajaan Inggris, Ethiopia dapat mengusir Italia keluar dari negeri itu. Kaisar Heile Selassie I menguasai Kerajaan Ethiopia pada tahun 1930 – 1974, sebelum beliau digulingkan oleh Letnan Kolonel Mangistu Haile Mariam pada tahun 1974. Kolonel Mangistu adalah seorang komunis yang dikenal sangat dictator, menguasai sangat mutlak Ethiopia, mengendalikan pemerintahannya dengan menggunakan sebuah lembaga yang bernama ‘Derg” (committee). Pada tahun 1978 terjadi perang perbatasan dengan Somalia, memperebutkan lembah Ogaden. Kolonel Mangistu menguasai Ethiopia selama 17 tahun, dan pada tahun 1991, Derg’s kolaps, karena adanya pemberontakan yang dipelopori oleh Ethiopian Peoples Revolutionary Democratic Front (EPRDF), yang akhirnya membuat Kolonel Mangistu melarikan diri ke Zimbabwe. Tahun 1991 – 1995, pemerintah transisional dibentuk yang beranggotakan 27 politisi, dengan tugas pokok membubarkan sentralisasi kekuasaan dan membentuk negara yang bebas dan demokratis. Pada bulan Aghustus 1995, Ethiopia berubah menjadi suatu negara federal dengan nama Federal Democratic Republic of Ethiopia. Negara federal ini didasarkan atas pembagian etnis.
Negara Federal Ethiopia memisahkan kekuasaan Kepala Negara (Presiden) dan Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Terpilih sebagai Perdana Menteri (Agustus 1995) adalah Meles Zenawi, dan terpilih kembali pada bulan Oktober 2000. Pada tanggal 8 Oktober 2001 terpilih Letnan GIRMA Wolde-Giorgis sebagai Presiden. Kekuasaan presiden dibatasi setiap 6 (enam) tahun. Sejarah paling memilukan pada masa pemerintahan demokrasi Ethiopia adalah ketika terjadi pemberontakan bangsa Eritrea pada tahun 1991. Eritrean People’s Liberation Front (EPLP) yang dipimpin oleh Isaias Afwerki mengambil kontrol Eritrea dan pada tanggal 23-25 April 1993 diadakan referendum di bawah pengawasan PBB. Pada tanggal 24 Mei 1993, Eritrea merdeka dan resmi memisahkan diri dari Ethiopia.
Perkembangan Islam di Ethiopia
Islam dianut oleh 50% dari total penduduk Ethiopia. Islam masuk pertamakali ke Ethiopia pada abad ke-7 Hijrah, ketika Nabi Muhammad s.a.w. melakukan hijrah beliau yang pertama ke negara tersebut (615 Masehi). Bagi kebanyakan orang Islam, Ethiopia disinonimkan sebagai kebebasan dari siksaan dan emansipasi dari rasa ketakutan (freedom from persecution and emancipation from fear), atau ekspresi kebebasan dan kepercayaan (freedom of expression and beliefs). Sedangkan hijrah kedua yaitu ke Madinah Al-Munawwarah disebut sebagai berakhirnya era penindasan (freedom from oppression).
Jejak-jejak hijrah Nabi s.a.w. direkam oleh Allah s.w.t. sebagai tersurat dalam Surat Al-Hujurat (49) ayat 13 Ketika Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Ethiopia, beliau diterima secara terhormat oleh Raja Abyssinia, Negus Al-Asham. Oleh karena itu, setelah beliau kembali ke Mekkah, beliau mengutus Ja’far (saudara sepupu), membawa surat yang isinya mengajak Raja Negus Al-Asham masuk Islam. Karena raja Negus masih ragu, maka 6 (enam) tahun kemudian beliau mengutus Amir ibn Umayya untuk membawa surat serupa, dan akhirnya beliau memeluk Islam secara sukaela. Namun keluarga dan gereja tidak bisa menerima keadaan ini, dan setelah beliau wafat keadaan berbalik seperti semula (Kristen Ortodox). Pada abad ke-10, dinasti Fatimiyah di Mesir menekan Gereja Koptik Mesir agar Gereja Ortodox dan Pemerintah Ethiopia memberi kebebasan kepada penganut Muslim untuk melaksanakan ajaran Islam, mendirikan Masjid dan melindungi para pedagang Muslim.
Salah satu pejuang Islam yang sangat terkenal di Ethiopia adalah Imam Ahmad ibn Ibrahim al-Ghazi, dikenal dengan sebutan Ahmad Gran. Beliau mengontrol Harar dan Somalia, tenggara Ethiopia. Pemerintahan Ottoman di Mesir memberikan bantuan kedpada Ahmad Gran untuk melawan kolonialis Portugis. Sejak saat itu, pengaruh Islam di Ethiopia sangat terasa, dan akhirnya pada abad ke-14 ada 7 (tujuh) kesultanan yang menganut Islam, yaitu Yifat, Dawaro, Arbabini, Hadiya, Shakara, Bali dan Dara. Sampai dengan tahun 1991, penduduk Ethopia yang menganut Islam sekitar 23,9 juta sampai 27,7 juta orang (45 – 52%), dan menduduki rangking ketiga setelah Nigeria dan Mesir. Islam di Ethiopia mempunyai penganut yang cukup besar (mayoritas), namun peranannya terhadap pemerintahan sangat minoritas, karena Ethiopia mempunyai keunikan, yaitu sejak awal, negeri ini didirikan oleh orang-orang yang mempunyai komitmen kuat terhadap agama Yahudi dan Nasrani, sejak Raja Menelik I sampai dengan Kaisar Haile Selassie. Sehingga kultur kekuasaan dan politik sangat kental dengan warna Kristen Ortodox.




Kekaisaran ethiopia
Kekaisaran Ethiopia, juga disebut Abyssinia, adalah kerajaan yang eksis dari tahun 1270 SM (dimulainya dinasti solomonid) sampai 1974 ketika monarki dijatuhkan dalam coup d'etat. Negara ini adalah satu-satunya negara Afrika (Liberia yang lain) yang berhasil melawan Perebutan Afrik oleh kekuatan kolonial selama abad ke-19.

Awal Sejarah

Hunian manusia pertama kali yang ada di Ethiopia diperkirakan telah ada sangat lama sekali dan diperkirakan sama umurnya dengan penemuan spesies manusia pertama yang hidup di bumi ini. Bersama dengan Eritrea dan kawasan Timur Laut Laut Merah -- pantai Sudan, dapat disimpulkan wilayah ini adalah lokasi wilayah kaum Mesir kuno yang disebut Punt yang sejarahnya pertama kali tercatat pada 25 SM. Bukti-bukti permulaan pembentukan sebuah negara sangat banyak di daerah ini, yang diperkirakan akhirnya menjadi sebuah kerajaan Abyssinia pada tahun 980 yang juga menjadi bukti awal pembentukan suatu kerajaan di wilayah ini. Akan tetapi untuk beberapa sejarawan, era ini lebih dianggap sebagai permulan dari dinasti Abyssinia dibanding permulaan pendirian dari kerajaan itu sendiri.

Terlepas dari keadaan masyarakat Ethiopia, ternyata Ethiopia punya beberapa tempat menarik untuk dikunjungi : http://cfasyifa.files.wordpress.com/2011/11/ethiopiabluenilefalls.jpg?w=480
This is .. Blue Nile  Falls .
http://cfasyifa.files.wordpress.com/2011/11/sofomar-cave-bale-province-ethiopia.jpg?w=480
The Sof Omar Cave
A. Gambaran Umum Pasar Ethiopia.

1. Dengan luas wilayah 1,14 juta m2, Ethiopia saat ini memiliki jumlah penduduk sekitar 61,7 juta orang (1998/1999). Pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Ethiopia yang menyumbangkan 50% dari GDP Ethiopia, dan 65% dari total ekspor Ethiopia, serta menyerap lebih dari 85% tenaga kerja. Kopi adalah komoditi andalan sektor pertanian Ethiopia, dan merupakan 85% dari total ekspor hasil pertanian Ethiopia. Penyumbang GDP bagi Ethiopia lainnya berasal dari sektor manufaktur, pertambangan, perdagangan, pariwisata, konstruksi, dan jasa.
Pemerintah Ethiopia terus berupaya membangun jaringan infrastruktur di Ethiopia, antara lain dengan perbaikan maupun peningkatan mutu jalan-jalan penting yang menghubungkan berbagai kota dengan ibukota Addis Ababa. Peningkatan mutu jalan juga dilakukan terhadap jalan yang vital bagi perekonomian yang menghubungkan Ethiopia dengan negara-negara lain seperti Djibouti, Somalia, Sudan, dan Kenya.
2. Sebagai negara daratan (land-locked country) yang tidak mempunyai pantai/pelabuhan laut sendiri, maka ketergantungan negara Ethiopia terhadap barang-barang impor sangat tinggi. Barang-barang impor tersebut pada umumnya didatangkan melalui pelabuhan laut di negara terdekat kemudian diangkut melalui jalan darat atau kereta api ke Ethiopia. Untuk barang-barang tertentu didatangkan pula melalui pelabuhan udara internasional (kargo udara) di ibukota Addis Ababa, Ethiopia.
3. Menurut data dari Kementerian Perdagangan dan Industri Ethiopia, rata-rata nilai impor Ethiopia setiap tahunnya (tahun 1991-1997) mencapai US$ 726,9 juta sedangkan rata-rata nilai ekspor Ethiopia setiap tahunnya adalah US$ 355,5 juta. Dengan demikian, rata-rata defisit perdagangan luar negeri Ethiopia mencapai US$ 351,4 juta setiap tahunnya. Untuk tahun 1997/1998, nilai impor Ethiopia mencapai US$ 1,451 juta, sedangkan nilai ekspornya US$ 600 juta. Dengan demikian terdapat defisit perdagangan sebesar US$ 851 juta.
4. Hingga saat ini, ekspor utama Ethiopia adalah kopi, kulit dan produk kulit, oilseeds, kacang-kacangan (pulses), ternak, buah-buahan, sayuran, bahan pangan, gula, chat, daging beku dan daging kaleng, kapas, produk minyak bumi serta minyak lebah.
Sedangkan kebutuhan impor utama Ethiopia adalah bahan makanan, ternak, minuman, tambakau, minyak mentah, produk minyak, bahan kimia, pupuk, produk farmasi/obat-obatan, sabun, produk karet, kertas/produk kertas, tekstil, pakaian, gelas/glassware, logam/produk logam, mesin-mesin dan pesawat terbang, kendaraan bermotor, barang-barang elektronik serta perlengkapan telekomunikasi.
5. Mitra dagang utama Ethiopia sampai saat ini adalah negara-negara Eropa (Jerman, Inggris, Italia), Asia (Jepang, Korea), Amerika Serikat, Arab Saudi, Yaman, Kenya dan Djibouti. Menurut data ekspor-impor dari Kementerian Perdagangan dan Industri Ethiopia, Ethiopia telah pula memiliki hubungan perdagangan secara intensif dan langsung dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand.

B. Peraturan dan Kebijakan Perdagangan.
Keadaan perekonomian Ethiopia saat ini cenderung menurun. Hal ini terutama disebabkan adanya konflik perbatasan Ethiopia-Eritrea beberapa waktu yang lalu, menurunnya pendapatan dari ekspor kopi, defisit neraca perdagangan Ethiopia-Dunia yang semakin meningkatnya, berkurangnya persediaan devisa, dan naiknya harga minyak mentah di pasaran dunia. Kombinasi dari hal-hal tersebut telah menyebabkan terjadinya defisitnya anggaran pendapatan dan belanja Ethiopia.
Mata uang Ethiopia (Birr) juga telah terdepresiasi sebesar 8,5% terhadap mata uang dollar selama setahun terakhir ini. Pada tanggal 1 Januari 1999, kurs mata uang Birr adalah Birr 7,50 untuk US$ 1, sedangkan pada tanggal 1 Januari 2000 kurs mata uang Birr adalah Birr 8,13 untuk US$ 1. Menurunnya nilai mata uang Birr terhadap dollar diperkirakan disebabkan oleh rendahnya pendapatan dari ekspor kopi dan kulit Ethiopia di pasaran dunia yang menyebabkan berkurangnya cadangan devisa Ethiopia.
Dalam rangka upaya mengatasi defisit neraca pendapatan dan belanja dan mengatasi memburuknya perekonomian negara, Pemerintah Ethiopia melakukan berbagai kebijakan sbb.:


i). Menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (sur tax/sur charge) sebesar 10% sejak tanggal 14 Desember 1999 untuk barang-barang impor/barang-barang konsumen, kecuali untuk pupuk, kendaraan transportasi umum dan suku-cadangnya, bahan bakar, serta barang-barang modal untuk investasi.
Menurut kalangan pengusaha Ethiopia, PPN tsb diperkirakan akan mempersulit importir Ethiopia dalam mengimpor barang-barang konsumen. Keuntungan yang diperoleh para importir Ethiopia akan semakin kecil, mengingat mereka juga harus membayar pajak impor yang tinggi.
ii). Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri antara 15%-45% sejak tanggal 31 Desember 1999. Kenaikan BBM tsb tidak mencakup bahan bakar solar dan minyak tanah yang dinilai sangat diperlukan oleh rakyat.
iii). Sehubungan dengan berkurangnya persediaan cadangan devisa/mata uang asing/dolar di Ethiopia, maka NBE telah mengeluarkan peraturan baru pembukaan Letter of Credit (L/C) untuk para importir sejak tanggal 11 Pebruari 2000. Peraturan baru NBE tsb terutama bertujuan untuk mengurangi meningkatnya pembiayaan impor Ethiopia dengan menggunakan mata uang asing/dolar.
Menurut peraturan baru NBE FXD/12/2000 tgl 11 Pebruari 2000 tsb yang menggantikan peraturan lama FXD/07/1998, untuk pembukaan L/C para importir Ethiopia diwajibkan menyetorkan deposit sejumlah 100% dari nilai barang-barang yang akan diimpor. Menurut peraturan yang lama, kalangan bisnis/importir di Ethiopia hanya diwajibkan untuk menyetorkan deposit sebesar 25% sampai 40% dari nilai barangs yang akan diimpor.
Dalam peraturan baru NBE tsb, setiap transaksi impor hingga Birr 50.000 dapat membuka L/C di setiap cabang bank komersial swasta di Ethiopia. Pembukaan L/C untuk transaksi impor sampai dengan Birr 200.000 harus memperoleh persetujuan dari pimpinan bank ybs. Sedangkan pembukaan L/C untuk transaksi impor antara Birr 200.000 hingga Birr 500.000 harus memperoleh persetujuan dari Dewan Eksekutif dari bank tsb. Pembukaan L/C transaksi impor diatas Birr 500.000 harus memperoleh persetujuan dari NBE. Namun demikian peraturan baru NBE tsb tidak berlaku untuk beberapa jenis barang impor seperti bahan bakar, farmasi, kendaraan, pesawat terbang, dan kapal motor/perahu.
iv). Dalam surat edaran Penasihat Ekonomi/Wakil PM Ethiopia, Dr. Kassu Ilala tertanggal 23 Mei 2000 terdapat kebijakan/peraturan baru yang mewajibkan para importir Ethiopia, baik Pemerintah maupun swasta, untuk menggunakan jasa pengangkutan Ethiopia Shipping Lines (ESL) dalam pengiriman barang-barang impor masuk ke Ethiopia.
Dalam surat edaran tsb diperintahkan kepada National Bank of Ethiopia (NBE) agar sejak tanggal 30 Mei 2000 hanya menyetujui pembukaan Letters of Credit (L/C) bagi para importir yang menggunakan jasa ESL untuk mengimpor barang-barangnya.
Kebijakan baru tsb dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif, antrara lain adanya praktek monopoli dari ESL dan kekhawatiran akan kemampuan ESL dalam memenuhi kebutuhan pengangkutan barangs impor Ethiopia, sebab ESL hanya memiliki 11 kapal dan agen di 50 pelabuhan di 32 negara. Selain itu, harga pengangkutan dengan ESL lebih mahal 30% daripada jasa pengapalan internasional lainnya sehingga tidak ekonomis. Sebagai contoh biaya untuk pengangkutan barangs kargo ukuran 20 feet dari pelabuhan di Istambul, Turki ke pelabuhan Djibouti dengan menggunakan ESL adalah Birr 2.475,-, sedangkan apabila menggunakan jasa pengangkutan/pengapalan lainnya hanya dikenakan biaya sebesar Birr 1.900,-. Namun demikian, peraturan ini tidak berlaku untuk barangs yang diimpor dari negaras di mana ESL tidak beroperasi, atau tidak memiki agen/kantor cabang.
Penggunaan Pelabuhan Laut di negara lain.

Setelah pecahnya konflik perbatasan antara Ethiopia-Eritrea sejak tahun 1998, Ethiopia tidak lagi menggunakan pelabuhan Assab dan Massawa di Eritrea, namun menggunakan pelabuhan laut di Djibouti sebagai pintu gerbang lalu-lintas perdagangan luar negeri Ethiopia. Akses penghubung Ethiopia ke pelabuhan Djibouti dapat dilakukan melalui jalan raya penghubung dan jaringan rel kereta api Ethiopia-Djibouti. Sebagai negara daratan (land-locked country), Ethiopia membutuhkan pelabuhan laut di negara lain untuk kegiatan perdagangan dan ekspor-impornya.
Saat ini Ethiopia juga telah mulai menggunakan pelabuhan laut Berbera di Somalia sebagai alternatif pelabuhan perdagangan/ekspor-impor setelah pelabuhan Djibouti, termasuk untuk pengiriman bantuan bahan pangan bagi Ethiopia. Pemerintah Ethiopia juga telah menyelesaikan perundingan dengan Pemerintah Sudan untuk memperoleh akses untuk menggunakan pelabuhan laut di Sudan. Pembangunan jalan raya yang menghubungkan Sudan dan Ethiopia sebagian telah selesai dan telah dibuka untuk lalu lintas umum.
Saat ini, Pemerintah Ethiopia (Ethiopian Road Authority/ERA) juga sedang menyelesaikan pembangunan jalan raya yang menghubungkan Ethiopia dengan dua pelabuhan laut lainnya di negara-negara sekitarnya, yaitu pelabuhan laut Berbera di Somalia, dan pelabuhan Mombassa di Kenya.